Rabu, 09 Mei 2012

Transportaasi


PENDAHULUAN

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun daerah yang lainnya. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi didaerah ini menyebabkan pengurangan konsentrasi tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan ketrampilan pada wilayah tertentu, selain transportasi juga untuk membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaaan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya pembangunan antar wilayah. Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya merata disemua daerah.
Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah semi urban atau urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya merupakan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.
Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatanekonomi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan ekonomi masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan sarana transportasi yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu proses interasi antar wilayah sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga tercipta pemerataan pembangunan.
Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki pandangan yang luas tidak hanya pada satu bidang kajian ilmu saja.




PENGARUH PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Sejarah Pertumbuhan Transportasi.
Sejak dahulu kala trasportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat. Hanya saja alat angkut yang digunakan bukan seperti sekarang ini. Sebelum tahun 1800 alat yang digunakan adalah secara manual atau tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam. Pengangkutan barang-barang dalam jumlah kecil dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Antara tahun 1800-1860 transportasi telah mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal uap, kereta api yang banyak digunakan dalam dunia perdagangan.
Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor, pesawat terbang dalam masa ini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan yang sangat penting. Dalam tahun 1920 trasportasi telah mencapai tingkat peekembangan pada puncaknya (mature) dengan sistem transportasi multi modal (multi modal sistem).
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi ini dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industralisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan adanya sepesialisasi atau pembagian pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada tersedianya pengangkutan (transportasi) dalam negara atau bangsa yang bersangkutan. Dalam hal ini dengan menggunakan transportasi dapat menciptakan suatu barang atau komoditi yang berguna menurut waktu dan tempat.
Dalam transportasi kita dapat melihat dua kategori yaitu :
Pertama : Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat angkut.
Kedua: : Mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain.

Transportasi ialah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari
satu tempat ketempat yang lain. Dalam trasportasi ada dua unsur yang terpenting yaitu:
  1. Pemindahan atau pergerakan (muatan).
  2. Secara fisik mengubah tempat dari harga (komoditi) dan penumpang ke tempat lain

Pembagian fungsi trasportasi dapat di golongkan atas dua bagian :
  1. Angkutan penumpang : untuk pengangkutan penumpang digunakan mobil atau kendaraan pribadi dan alat angkut lainnya.
  2. Selain kendaraan pribadi yang untuk mengangkut penumpang, digunakan pula kendaraan umum seperti bis, pesawat udara, kereta api, kapal laut, kapal penyeberangan, dan pelayaran samudra luar negeri.

B. Transportasi Merupakan Tolok Ukur Interaksi antar Wilayah
Suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayah lain. Demikian juga wilayah lain memiliki ketergantungan pada wilayah tertentu. Diantara wilayah-wilayah tersebut, terdapat wilayah-wilayah tertentu yang memiliki kelebihan dibanding yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampu melayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk pada radius tertentu akan mendatangi wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan yang diperlukan.
Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang, orang dan jasa antar wilayah. Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan
permintaan. Sebagai alat bantu proses penawaran dan permintaan yang perlu dihantarkan menuju wilayah lain diperlukan sarana transportasi. Sarana transportasi yang memungkinkan untuk membantu mobilitas berupa angkutan umum.
Dalam menyelenggarakan kehidupannya, manusia mempergunakan ruang, tempat tinggal yang disebut permukiman yang terbentuk dari unsur-unsurworking, opportunities, circulation, housing, recreation, and other living facilities (Hadi Sabari Yunus, 1987). Unsurcirculation adalah jaringan transportasi dan komunikasi yang ada dalam permukiman. Sistem transportasi dan komunikasi meliputi sistem internal dan eksternal. Jenis yang pertama membahas sistem jaringan yang ada dalam kesatuan permukiman itu sendiri. Jenis yang kedua membahas keadaan kualitas dan kuantitas jaringan yang menghubungkan permukiman satu dengan permukiman lainnya di dalam satu kesatuan permukiman.
Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui jalur-jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain dengan suatu jaringan (network) dalam ruang. Jaringan tersebut dapat berupa jaringan jalan, yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena tanpa transportasi perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain tidak terwujud secara baik (Bintarto, 1982).
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa. Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Wilayah dengan
kondisi geografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi
dalam melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani.
Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen dengan konsumen dan meniadakan jarak diantara keduanya. Jarak tersebut dapat dinyatakan sebagai jarak waktu maupun jarak geografis. Jarak waktu timbul karena barang yang dihasilkan hari ini mungkin belum dipergunakan sampai besok. Jarak atau kesenjangan ini dijembatani melalui proses penggudangan dengan teknik tertentu untuk mencegah kerusakan barang yang bersangkutan.
Transportasi erat sekali dengan penggudangan atau penyimpanan karena keduanya meningkatkan manfaat barang. Angkutan menyebabkan barang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat barang itu tidak didapatkan. Dengan demikian menciptakan manfaat tempat. Penyimpanan atau penggudangan juga memungkinakan barang disimpan sampai dengan waktu dibutuhkan dan ini berarti memberi manfaat waktu (Schumer, 1974). Pembangunan suatu jalur transportasi maka akan mendorong tumbuhnya fasilitas- fasilitas lain yang tentunya bernilai ekonomis. Perbedaan sumberdaya yang ada di suatu daerah dengan daerah lain mendorong masyarakat untuk melakukan mobilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam proses mobilitas inilah transportasi memiliki peranan yang penting untuk memudahkan dan memperlancar proses mobilitas tersebut. Proses mobilitas ini tidak hanya sebatas oleh manusia saja, tetapi juga barang dan jasa. Dengan demikian nantinya interaksi antar daerah akan lebih mudah dan dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar daerah. Ullman mengungkapkan ada tiga syarat untuk terjadinya interaksi keruangan, yaitu:
  1. Complementarity atau ketergantungan karena adanya perbedaan demand dan supply antar daerah
  2. Intervening opportunity atau tingkat peluang atau daya tarik untuk dipilih menjadi daerah tujuan perjalanan
  3. Transferability atau tingkat peluang untuk diangkut atau dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain yang dipengaruhi oleh jarak yang dicerminkan dengan ukuran waktu dan atau biaya

Kebutuhan akan pergerakan bersifat merupakan kebutuhan turunan. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pergerakan tidak akan terjadi seandainya semua kebutuhan tersebut menyatu dengan permukiman. Namun pada kenyataannya semua kebutuhan manusia tidak tersedia di satu tempat. Atau dengan kata lain lokasi kegiatan tersebar secara heterogen di dalam ruang. Dengan demikian perlu adanya pergerakan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan. Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penduduk mempunyai dua pilihan yaitu bergerak dengan moda transportasi dan tanpa moda transpotasi (berjalan kaki). Pergerakan tanpa moda tranportasi biasanya berjarak pendek, sedangkan pergerakan dengan moda transportasi berjarak sedang atau jauh.
Transportasi merupakan penghubung utama antara dua daerah yang sedang berinteraksi dalam pembangunan. Tanpa adanya jaringan transportasi tidak mungkin pembangunan dapat diperkenalkan ke luar daerah. Jalan merupakan akses transportasi dari suatu wilayah menuju ke wilayah. Aktivitas penduduk yang meningkat perlu dijadikan perhatian dalam merumuskan kebijakan di bidang transportasi karena manusia senantiasa memerlukan transportasi. Hal ini merupakan sesuatu hal yang merupakan ketergantungan sumberdaya antar tempat. Hal ini menyebabkan proses interaksi antar wilayah yang
tercermin pada fasilitas transportasi. Transportasi merupakan tolok ukur interaksi
antar wilayah.
Aksesibilitas
Salah satu hal yang penting tentang transportasi dengan perkembangan wilayah adalah aksesibilitas. Yang dimaksud aksesibilitas adalah kemampuan atau keadaan suatu wilayah, region, ruang untuk dapat diakses oleh pihak luar baik secara langsung atau tidak langsung. Pembangunan perekonomian suatu desa menjadi kian lambat dan terhambat hanya karena minimnya sarana transportasi yang ada (Hensi Margaretta, 2000).
Dengan adanya transportasi dapat membuka jalan komunikasi antar daerah sehingga terjadi aliran barang, jasa, manusia, dan ide-ide sebagai modal bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang. Transportasi dapat menjadi fasilitator bagi suatu daerah untuk maju dan berkembang karena transportasi meningkatkan aksesibilitas suatu daerah. Transportasi sering dikaitkan dengan aksesibilitas suatu wilayah. Dalam pembangunan perdesaan keberadaan prasarana dan sarana transportasi tidak dapat diabaikan dalam suatu rangkaian program pembangunan. Terjadinya proses produksi yang efisien, selalu didukung oleh sistem transportasi yang baik, investasi dan teknologi yang memadai sehingga tercipta pasar dan nilai.
Aksesibilitas yang baik juga akan mendorong minat swasta dan masyarakat untuk menanamkan modalnya dalam rangka pengembangan wilayah. Dengan demikian akan memajukan kegiatan perekonomian masyarakat, dan dapat mengentaskan atau setidaknya dapat mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah yang memiliki potensi sama atau berbeda . Agar perencanaan aksesibilitas berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan
secara optimal maka dapat dipakai pedoman antara lain :
a)      Perencanaan tersebut diintegrasikan dengan mempertimbangkan semua aspek kebutuhan rumah tangga, baik kebutuhan hidup sehari-hari, ekonomi, maupun kebutuhan sosial.
b)      Perencanaan tersebut berdasarkan pada sistem pengumpulan data yang cermat
c)      Menggunakan rumah tangga sebagai fokus dalam proses perencanaan
d)     Mengembangkan seperangkat set informasi yang komprehensif pada semua aspek infrastruktur perdesaan
e)      Mengidentifikasi intervensi-intervensi antara perbaikan sistem transportasi lokal (jalan dan pelayanan transportasi lokal) dan untuk lokasi pelayanan yang paling cocok
f)       Perencanaan tersebut mudah diaplikasikan
g)      Perencanaan tersebut murni menggunakan perencanaan pendekatan sistem bottom-up

C. Peran Transportasi dalam Pengembangan Wilayah
Semakin baik suatu jaringan transportasi maka aksesibilitasnya juga semakin baik sehingga kegiatan ekonomi juga semakin berkembang. Contoh dari betapa pentingnya peran transportasi bagi pengembangan wilayah perkotaan adalah fenomena yang terjadi pada daerah ibu kota jakarta, daerah ibu kota mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan adanya sarana transportasi yang memadai. Kemajuan yang sangat pesat ini memberikan beban yang sangat berat pada daya dukung lingkungannya. Perkembangan ini didukung pula oleh adanya akses jalan tol sehingga memudahkan mobilisasi penduduk antar wilayah. Keadaan ini memicu fenomena berkembangnya kota baru/pemukiman berskala besar, seiring dengan berkembangnya kawasan industri. Kota-kota Baru tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan beserta berbagai sarana pendukungnya, serta aktivitas kawasan industri sebagai basis ekonomi kota baru. Akibat dari pembanguan dari tol ini maka muncul beberapa kota-kota baru.
Mengacu pada tujuan diatas maka sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah mengukur dampak yang ditimbulkan perkembangan masing-masing kotabaru pada sistem transportasi di wilayah pengaruhnya, menghitung ketergantungan penghuni kotabaru terhadap fasilitas sosial di wilayah sekitanya dan menghitung pengaruh perkembangan kotabaru terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah.
Jalan tol dan fasilitasnya merupakan prasarana (infrastructure) transportasi darat yang merupakan jalan bebas hambatan (uninterrupted) bagi lalulintas kendaraan dan dikenakan bayaran (charge) langsung bagi pengguna sesuai dengan tarif yang ditentukan. Pengembangan jalan tol bermanfaat sebagai pemicupengembangan
wilayah sekitar karena pengaruhacces s ibili ty yang semakin tinggi dan penghematan
biaya perjalanan (general cost) bagi pelaku pergerakan. Ada tiga pihak terkait yang berkepentingan dalam pengembangan jalan tol, antara lain:1. pihak pengguna,2. pihak pengusaha/investor dan3. pihak pemerintah sebagai regulator yang membawa kepentingan masyarakat umum untuk tujuan pengembangan wilayah.
Pihak Pemerintah (dalam hal ini Pemkot/Pemkab dan Pemprov) berkepentingan dalam hal pengaruh pengadaan jalan tol terhadap pengembangan lingkungan, seperti: percepatan pengembangan wilayah pengaruh, penyerapan tenaga kerja, pemasukan terhadap pendapatan daerah, pengurangan tingkat kemacetan lalulintas di jalan-jalan alternatif utama yang ada dan dapat merupakan perangsang bagi investor lain, khususnya di sektor usaha pengembangan lainnya (jika investor tersebut sudah merasakan keamanan dan menguntungkan dalam menginvestasi modalnya), seperti; sektor jasa, sektor perdagangan, sektor industri dan sebagainya.

D. Angkutan Sebagai Penunjang Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkutan yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu daerah. Tiap daerah, bagaimanapun tingkatan perkembangan ekonominya, dalam rangka menyusun sistem transportasi harus menentukan terlebih dahulu tujuan-tujuan yang membutuhkan jasa angkutan dalam sistem transportasi. Adapun tujuan yang hendak di capai dalam pengembangan ekonomi ialah :
  1. Meningkatkan pendapatan, disertai dengan distribusi yang merata antara penduduk, bidang-bidang usaha dan daerah-daerah.
  2. Meningkatkan jenis dalam jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para konsumen, industri dan pemerintah.
  3. Mengembangkan industri yang dapat menghasilkan devisa serta men-supply pasaran.
  4. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi Masyarakat
Sejalan dengan tujuan-tujuan ekonomi adapula tujuan-tujuan yang bersifat nonekonomis, yaitu untuk mempertinggi integritas bangsa, mempertinggi ketahanan dan pertahanan nasional.

E. Angkutan Sebagai Prasarana Ekonomi.
Fungsi transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angkutan penumpang tergantung fungsi bagi kegunaan seseorang artinya seseorang dapat mengadakan perjalanan untuk kebutuhan pribadi atau untuk keperluan usaha.
Faktor-faktor kebutuhan ekonomis yang berhubungan dengan angkutan dari suatu jenis barang, tergantung daripada sifat barang dan kegunaan ekonomisnya. Jadi trasportasi menciptakan kegunaan tempat dengan mengangkut suatu jenis barang dari suatu tempat ke tempat yang bersangkutan.
Harga barang dan jasa pada hakikatnya dipengaruhi oleh permintaan akan barang dan jumlah barang yang tersedia. Biaya merupakan unsur penting dalam produksi barang yang merupakan faktor pendorong bagi produksi barang jadi.
Dalam menentukan biaya trasportasi, beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain :
1. Perbandingan antara bobot dan volume barang.
2. Kemungkinan kerusakan barang.
3. Kemungkinan merusak barang lain.
4. Harga pasar dari barang tersebut.
5. Jarak angkutan.
6. Keteraturan dan volume barang.
7. Tingkat persaingan dengan sarana angkutan lain baik intermoda maupun intcamoda.
8. Biaya yang berhubungan dengan jasa-jasa yang dihasilkan.
9. Faktor-faktor khusus yang memungkinkan mempengaruhi angkutan.
Pengaruh dari faktor-faktor tidak sama (extern) dalam hal tertentu bisa
berbeda dengan yang lain


Tidak ada komentar:

Posting Komentar